Thursday, April 30, 2020

Orang Puasa Tidak Diperkenankan Mencela Seseorang


ONE  DAY  ONE  HADITS
Jum'at, 1 Mei 2020 / 8 Ramadhan 1441
SD Integral Luqman Al Hakim Cirebon

Orang Puasa Tidak Diperkenankan Mencela Seseorang

عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
 إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلا يَرْفُثْ ، وَلا يَجْهَلْ ، فَإِنْ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ 

Dari Abu hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
“Barangsiapa salah satu di antara kalian di pagi hari dalam kondisi berpuasa, maka jangan berkata jorok dan jangan bersikap bodoh. Kalau ada seseorang yang menghardiknya atau menghinanya maka katakan kepadanya, sesungguhnya saya sedang puasa, sesungguhnya saya sedang puasa." (HR. Bukhari, no. 1894 dan  Muslim, no. 1151)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Maksud rafats disini adalah perkataan jorok.
2-  Perkataan (Jangan bersikap bodoh) maksudnya adalah jangan melakukan prilaku orang bodoh seperti berteriak, dungu dan semisal itu.
3- Maksud dalam hadits adalah jangan engkau balas prilaku dengan prilaku yang sama, bahkan cukup anda mengatakan ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa.
4- Jika orang puasa diperintahkan agar tidak membalas orang yang menghardiknya, apalagi  jika dia menyakiti orang lain dan dia yang memulai dengan hardikan?
5- Imam An-Nawawi rahimahullah berkata, “Ketahuilah bahwa larangan orang puasa dari kata-kata jorok, prilaku bodoh, bertengkar dan saling menghardik tidak dikhususkan padanya. Sesungguhnya setiap orang asalnya dilarang melakukan seperti itu. Akan tetapi bagi orang puasa lebih ditekankan lagi.”
6- Terjerumus dalam kemaksiatan di siang Ramadan seperti menghina dan mencaci tidak merusak puasa. Artinya hal itu bukan termasuk pembatal puasa. Akan tetapi dapat mengurangi pahala puasa. Bahkan kemaksiatan ini dapat menghilangkan semua pahala. Sehingga orang puasa tidak dapat mengambil manfaat dari puasanya kecuali lapar dan haus.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

- Orang puasa diperintahkan menjaga anggota tubuh dari kemaksiatan kepada Allah Ta’ala. Maksud puasa bukan sekedar menahan makan dan minum. Bahkan maksudnya adalah menahan dari kemaksiatan kepada Allah Ta’ala dan merealisasikan ketakwaan kepada Allah Ta’ala.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ 

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Wednesday, April 29, 2020

PAHALA PUASA





ONE  DAY  ONE  HADITS
#sdintegralluqmanalhakimcirebon

Pahala Puasa

عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

 Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallalm bersabda:
"Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jallah berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya."[Hr Muslim]

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist

1- Bahwa amalan-amalan telah terlihat kadar pahalanya untuk manusia. Bahwa ia akan dilipatgandakan dari sepuluh sampai tujuh ratus kali sampai sekehendak Allah kecuali puasa. Maka Allah sendiri yang akan memberi pahala tanpa batasan.
2- Makna ungkapan ‘Puasa untuk-Ku, maksudnya adalah bahwa dia termasuk ibadah yang paling Aku cintai dan paling mulia di sisi-Ku. Ibnu Abdul Bar berkata, "Cukuplah ungkapan ‘Puasa untuk-Ku’ menunjukkan keutamaannya dibandingkan ibadah-ibadah lainnya.
3- Sesungguhnya Allah khususkan puasa untuk diri-Nya dari amalan-amalan lainnya, hal itu karena keutamaannya di sisi-Nya, cintanya padanya dan tampak keikhlasan padanya untuk-Nya Subhanahu. Karena puasa merupakan rahasia seorang hamba dengan Tuhannya, tidak ada yang melihatnya kecuali Allah. karena orang yang berpuasa,  di tempat yang sepi mungkin baginya mengkonsumsi apa yang diharamkan oleh Allah, (akan tetapi) dia tidak mengkonsumsikannya. Karena dia mengetahui punya Tuhan yang melihat di tempat yang sunyi. Dan Dia telah mengharamkan hal itu.
4- Keistimewaan ini akan terlihat nanti di hari kiamat sebagaimana yang dikatakan oleh Sofyan bin Uyainah rahimahullah, "Ketika hari kiamat, Allah akan menghisab hamba-Nya. Dan mengembalikan tanggungan dari kezalimannya dari seluruh amalnya. Sampai ketika tidak tersisa kecuali puasa, maka Allah yang akan menanggung sisa kezaliman dan dia dimasukkan surga karena puasanya."
5-  Allah berfirman dalam puasa "Dan Aku yang akan membalasnya." Maka balasannya disandarkan kepada diri-Nya yang Mulia. Karena amalan-amalan saleh akan dilipatgandakan pahalanya dengan bilangan. Satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali sampai berlipat-lipat. Sementara puasa, maka Allah sandarkan pahalanya kepada diri-Nya tanpa ada kadar bilangan.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

Yakni Aku akan memberikan pahala yang banyak tanpa menentukan kadarnya.

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas (Az-Zumar: 10)

Sunday, April 26, 2020

PUASA YANG SEJATI



عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
“Barang siapa yang tidak meningalkan perkataan zur (perkataan dusta), mengamalkannya, atau tindakan bodoh, maka Allah tidak butuh atas usahanya dalam menahan rasa lapar dan dahaga” (HR. Bukhori no.1903).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Bila makan dan minum, yang hukum asalnya mubah saja diharamkan bagi orang yang sedang berpuasa, apalagi berdusta, ghibah, bersaksi palsu, mengadu domba, dan perbuatan maksiat lainnya, yang hukum asalnya adalah haram. Tentu lebih diharamkan lagi bagi orang yang sedang puasa.
2- Makna zuur pada hadis di atas adalah perkataan dusta. Yang paling parahnya adalah persaksian palsu, yakni persaksian untuk menindas hak orang lain, atau untuk membenarkan yang keliru. Kemudian “mengamalkannya”, maksudnya melakukan tindakan-tindakan runtutan dari perkataan dustanya.
3- Termasuk dalam hal ini, segala macam perbuatan yang menyimpang dari kebenaran; yakni maksiat. Adapun makna tindakan bodoh di sini, adalah bodoh (tidak peduli) terhadap hak sesama. Seperti iri, hasad, menebar kebencian sesama muslim, dll.
4- Ternyata untuk meraih kesempurnaan puasa, tidak cukup hanya dengan meninggalkan makan dan minum saja. Namun harus ada perjuangan meningalkan perbuatan sia-sia dan maksiat. Yang mana hal-hal tersebut akan merusak pahala puasa.
5- Bila puasa sekedar menahan lapar dan dahaga saja, semua orang bisa melakukannya. Tidak yang awam, tidak yang sudah tau agama. Bahkan orang-orang non muslim pun mampu. Namun, puasa lahir dan batin; yakni puasa dari makan minum, dan juga dari perbuatan-perbuatan maksiat yang dapat menodai kesucian hati dan merusak pahala puasa, tak semua orang dapat melakukan. Kecuali mereka yang dirahmati Allah ‘azza wa jalla.
6- Disinilah saudaraku, peluang untuk berlomba-lomba dalam meraih kualitas puasa terbaik. Semakin maksimal seorang hamba meninggalkan perbuatan maksiat saat puasa, semakin baik kualitas puasanya, dan tentu semakin sempurna pahalanya

Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

- Puncak daripada tujuan disyariatkan puasa dan bentuk puasa yang diinginkan oleh Allah ‘azza wa jalla dalam firmanNya,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi insan yang bertakwa” (QS. Al Baqarah 183)

#SDIntegaralluqmanalhakimcirebon

Wednesday, April 22, 2020

MP3 AL QURAN


_📚 💽 Ini link murottal mp3._
_*👳🏻‍♂ Mishary Rasyid* per Juz...._

*Juz 1* ⇨ http://j.mp/2b8SiNO
*Juz 2* ⇨ http://j.mp/2b8RJmQ
*Juz 3* ⇨ http://j.mp/2bFSrtF
*Juz 4* ⇨ http://j.mp/2b8SXi3
*Juz 5* ⇨ http://j.mp/2b8RZm3
*Juz 6* ⇨ http://j.mp/28MBohs
*Juz 7* ⇨ http://j.mp/2bFRIZC
*Juz 8* ⇨ http://j.mp/2bufF7o
*Juz 9* ⇨ http://j.mp/2byr1bu
*Juz 10* ⇨ http://j.mp/2bHfyUH
*Juz 11* ⇨ http://j.mp/2bHf80y
*Juz 12* ⇨ http://j.mp/2bWnTby
*Juz 13* ⇨ http://j.mp/2bFTiKQ
*Juz 14* ⇨ http://j.mp/2b8SUTA
*Juz 15* ⇨ http://j.mp/2bFRQIM
*Juz 16* ⇨ http://j.mp/2b8SegG
*Juz 17* ⇨ http://j.mp/2brHsFz
*Juz 18* ⇨ http://j.mp/2b8SCfc
*Juz 19* ⇨ http://j.mp/2bFSq95
*Juz 20* ⇨ http://j.mp/2brI1zc
*Juz 21* ⇨ http://j.mp/2b8VcBO
*Juz 22* ⇨ http://j.mp/2bFRxNP
*Juz 23* ⇨ http://j.mp/2brItxm
*Juz 24* ⇨ http://j.mp/2brHKw5
*Juz 25* ⇨ http://j.mp/2brImlf
*Juz 26* ⇨ http://j.mp/2bFRHF2
*Juz 27* ⇨ http://j.mp/2bFRXno
*Juz 28* ⇨ http://j.mp/2brI3ai
*Juz 29* ⇨ http://j.mp/2bFRyBF
*Juz 30* ⇨ http://j.mp/2bFREcc

*1. Tekan link diatas.*
*2. Setelah mobile browser anda terbuka dan memutar MP3 Qur'an ini.*

Friday, April 10, 2020

SYARIAT DZIKIR PAGI DAN PETANG


Syariat Dzikir Pagi dan Sore

KLIK DISINI Dzikir Pagi
KLIK DISINI Dzikir Petang

Perlu diketahui bahwa di antara dzikir dan doa yang disyariatkan bagi seorang muslim dalam sehari semalam adalah dzikir pagi dan sore, bahkan dzikir jenis ini merupakan dzikir yang terikat dengan waktu yang paling banyak disebutkan dalam dalil-dalil, baik konteks dalil tersebut adalah mendorong seorang muslim mengucapkannya maupun konteksnya menyebutkan macam-macam dzikir yang diucapkan pada dua waktu yang utama ini (pagi dan sore).
Allah Ta’ala berfirman,
وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan sore.”

هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا
Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman” (QS. Al-Ahzab: 42-43).
Makna Al-Ashiil dalam ayat yang agung ini adalah waktu antara ashar sampai sebelum tenggelamnya matahari.

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu sore dan pagi” (QS. Ghafir: 55).
Makna Al-Ibkaar dalam ayat yang agung ini adalah awal hari (pagi), sedangkan makna Al-‘Asiyiyy adalah akhir hari (sore).

فَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ
Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya)” (QS. Qaf: 39).

فَسُبْحَانَ اللَّهِ حِينَ تُمْسُونَ وَحِينَ تُصْبِحُونَ
Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di sore hari dan waktu kamu berada di waktu pagi hari” (QS. Ar-Rum:17).

Waktu Dzikir Pagi dan Sore

Kapankah dzikir pagi dan sore dilaksanakan? Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ : أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ ، وَلَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ : أَحَبُّ إِلَيَّ مَنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً
“Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah Ta’ala mulai dari (waktu) sholat shubuh hingga terbit matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak dari putra Nabi Isma’il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah mulai dari (waktu) sholat Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak” (HR. Abu Dawud: 3667, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani).
Dari hadits yang agung di atas menunjukkan keutamaan orang yang duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah Ta’ala dari shalat shubuh hingga terbit matahari lebih dicintai oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam daripada memerdekakan empat orang budak dari putra Nabi Isma’il alaihis salam, demikian pula disebutkan keutamaan orang yang duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah Ta’ala dari shalat Ashar sampai terbenam matahari.
Dalam hadits di atas, nampak petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam terkait dengan waktu dzikir pagi dan sore, yaitu pagi hari dimulai dari shalat shubuh hingga terbit matahari, sedangkan sore hari dimulai dari shalat Ashar sampai terbenam matahari.
(Ah:10/04/2020)