Sunday, May 24, 2020

KEUTAMAAN SILATURRAHIM



عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ (رواه البخاري ومسلم)

Dari Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Barangsiapa ingin dilapangkan baginya rezekinya dan dipanjangkan untuknya umurnya hendaknya ia melakukan silaturahim.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Hadits yang agung ini memberikan salah satu gambaran tentang keutamaan silaturahim.
2- Silaturahim kewajiban dalam agama. Banyak ayat Al Qur’an dan hadits yang menerangkannya.
3- Hendaknya ia menyambung hubungan silaturahim pada kerabatnya dengan bijak.
4- Bahwa dengan silaturahim akan mendatangkan kelapangan rezeki dan dikenang dengan baik yang dengan silaturahim akan memunculkan rasa kasih sayang dan akan didoakan ketika meninggal.
4- Yang dimaksud dengan tambahan umur di sini, yaitu bisa jadi tambahan berkah dalam umur. Kemudahan melakukan ketaatan dan menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat baginya di akhirat, serta terjaga dari kesia-siaan.

Tema Hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

1- Silaturahim, berbuat baik kepada kaum kerabat dan sanak famili adalah salah satu syarat untuk bisa masuk surga secara bersama dengan keluarga

وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ

dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkannya. (Ar-Ra'd: 21)

2- Berkaitan dengan ilmu yang ada pada malaikat yang terdapat di Lauh Mahfudz dan semisalnya. Umpama usia si fulan tertulis dalam Lauh Mahfuzh berumur 60 tahun. Akan tetapi jika dia menyambung silaturahim, maka akan mendapatkan tambahan 40 tahun, dan Allah telah mengetahui apa yang akan terjadi padanya (apakah ia akan menyambung silaturahim ataukah tidak). Inilah makna firman Allah Ta’ala ,

يَمْحُو اللهُ مَايَشَآءُ وَيُثْبِتُ

Artinya: “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki).” (QS Ar Ra’d:39).

Sunday, May 17, 2020

ANJURAN MELAKSANAKAN SHALAT LAIL (SHALAT TAHAJUD)



Selain shalat wajib, amalan shalat yang tinggi nilai pahalanya di sisi Allah SWT adalah shalat sunnah tahajud. Kita sering mendengar anjuran shalat tahajud, khususnya di kala seseorang tertimpa suatu musibah atau persoalan hidup yang berat. Bukan tanpa alasan, shalat tahajud memang bisa  menjadi upaya mencari solusi masalah dalam hidup seorang hamba.

Shalat sunnah tahajud dalam Bahasa Arab disebut shalatun lail yang memiliki arti shalat malam. Untuk itu shalat tahajud adalah shalat sunah yang dilakukan pada waktu malam hari. Malam hari pada waktu shalat tahajud ini maksudnya adalah sepertiga malam sampai waktu menjelang subuh.

Anjuran shalat tahajud termaktub dalam beberapa ayat Al-Qur’an berikut ini:


1. As-Sajdah: 16-17

تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ ٱلْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
أَفَمَن كَانَ مُؤْمِنًا كَمَن كَانَ فَاسِقًا ۚ لَّا يَسْتَوُۥنَ
*“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan. Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.”*
(QS. As-Sajdah: 16-17)
Dalam ayat tersebut diterangkan dengan jelas, bahwa seorang muslim dianjurkan untuk mengurangi waktu tidurnya. Waktu panjang untuk tidur sebaiknya digunakan untuk melakukan shalat malam, berdoa kepada Allah agar mendapat limpahan berkah, rezeki dan diselamatkan dari api neraka.

2. Al-Isra: 79

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدَبِهِ نَا فِلَةً لَكَ عَسَى اَنْ يَبْعَسَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُوْدًا.
*“Dan pada sebagian malam, maka kerjakanlah shalat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah- mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”*
(QS. Al Isra 79)
Ayat tersebut secara jelas menggambarkan tentang perintah untuk mengerjakan shalat tahajud sebagai sebuah ibadah tambahan. Dapat dilihat pula dalam ayat tersebut bahwa Allah akan mengangkat orang-orang yang senantiasa shalat tahajud ke tempat yang terpuji.

3. Az-Zariyat: 15-18

نَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (15) آَخِذِينَ مَا آَتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ (16) كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (17) وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (18)
*“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.”* (QS. Az-Zariyat: 15-18)
Al Hasan Al Bashri mengatakan mengenai ayat ini, “Mereka bersengaja melaksanakan qiyamul lail (shalat tahajud). Di malam hari, mereka hanya tidur sedikit saja. Mereka menghidupkan malam hingga sahur (menjelang shubuh). Dan mereka pun banyak beristighfar di waktu sahur.”

Info PPDB SD Integral Luqman Al Hakim Cirebon
wa.me/+6285224787772

Sunday, May 10, 2020

BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA



Sebuah hadis riwayat dari Ibnu Majah dan Ibnu Hibban mengisahkan, suatu saat seorang lelaki dari Bani Salamah mendatangi Rasulullah SAW. Lelaki itu bertanya, apakah ia masih memiliki kesempatan untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya yang telah tiada.

Rasul menjelaskan, berbakti kepada keduanya tak terbatas waktu. Selama hayat masih di kandung badan, seorang anak bisa berbakti kepada bapak dan ibunya. Bakti itu bisa berupa mendoakan keduanya, memintakan ampun, menyambung silaturahim kerabat-kerabatnya, serta memuliakan teman-temannya.

Birrul walidain tidak mengenal masa. Selama orang tua masih hidup, anak diharuskan menjaga ayah dan ibunya. Apa yang keduanya butuhkan hendaknya dipenuhi oleh anak-anaknya.

Banyak bentuk bakti kepada orang tua saat mereka masih hidup, di antaranya dengan mengunjunginya, tidak menyakitinya dengan kata-kata dan perbuatan. Anak selalu mendoakannya dan berkewajiban memberikan nafkah atau memberikan jaminan fasilitas kehidupan bila keduanya termasuk kategori fakir miskin.

Ada dua syarat kewajiban anak dalam memberi nafkah kepada kedua orang tuanya. Pertama, bila kedua orang tuanya termasuk kategori fakir miskin. Kedua, jika anak memiliki kelapangan rezeki dan berkemampuan dalam memberikan nafkah tersebut. Jadi, ketika seorang anak memiliki kemampuan finansial yang memadai dan orang tuanya termasuk kategori fakir msikin, dia wajib memberikan nafkah kepada kedua orang tuanya. Nafkah yang diberikan kepada orang tuanya adalah sebuah kewajiban.

Jika keduanya sudah meninggal, anak bisa tetap berbuat baik untuk orang tuanya. Anak bisa mendoakan dan memohonkan ampun, melaksanakan pesan-pesannya, menjaga tali persaudaraan atau silaturahim dengan keluarga ayah atau ibunya, dan berbuat baik kepada teman-temannya.

Rasulullah pernah bersabda, dari Abdullah bin Abbas RA bahwa Saad bin Ubadah ibunya meninggal dunia ketika ia tidak ada di tempat, lalu ia datang kepada Nabi Muhammad SAW untuk bertanya. "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal sedang saya tidak ada di tempat, apakah jika saya bersedekah untuknya bermanfaat baginya?” Rasul menjawab: "Ya." Saad berkata: "Saksikanlah bahwa kebunku yang banyak buahnya aku sedekahkan untuknya." (HR Muslim).

Pahala menjadi hak orang yang beramal. Jika dia menghadiahkan kepada orang tuanya atau saudaranya yang Muslim, hal itu tidak ada halangan sebagaimana tidak dilarang menghadiahkan harta untuk orang lain di waktu hidupnya dan membebaskan utang setelah wafatnya. Allah memberikan banyak peluang untuk berbuat baik kepada orang tua atau saudara Muslim lainnya walaupun mereka sudah meninggal dunia.

*Info PPDB SD Integral Luqman Al Hakim Cirebon.
 wa.me/+6285224787772

DOA LAILATUL QADAR


ONE  DAY  ONE  HADITS
Ahad, 10 Mei 2020 / 17 Ramadhan 1441

Do'a Lailatul Qodar

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Dari Aisyah ia berkata, “Aku bertanya, ‘Ya Rasulullah jika aku mengetahui bahwa malam itu adalah lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan waktu itu?’ Rasulullah bersabda, ‘Ucapkanlah: Allaahumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku).’ (HR. Tirmidzi; shahih)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Hadits ini menunjukkan bahwa sebagian sahabat tahu kapan terjadinya malam lailatul qadar adalah hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha. Ummul mukminin ini bertanya meminta Rasulullah mengajari doa jika mengetahui bahwa suatu malam merupakan lailatul qadar. Rasulullah pun kemudian mengajarinya.
2- Kita dianjurkan untuk memperbanyak doa ketika bertemu dengan malam lailatul qadar, karena di dalam alquran juga dijelaskan tentang makna dan keistimewahan dari malam lailatul qadar yakni suatu malam yang memiliki keutamaan dan keistimewahan yang sangat luar biasa, yaitu suatu malam yang lebih baik daripada seribiu bulan.
2- Malam lailatul qadar juga di sebut dengan malam penuh kemuliaan. Karena malam tersebut adalah suatu  malam tepat diturunkannya Al Quran yang mempunyai kemuliaan. melalui malaikat yang juga mempunyai kemuliaan dan diturunkan kebada Baginda Nabi Muhammad SAW yang mana beliau adalah manusia yang paling mulia yang pernah hidup di muka bumi ini.
3- Keutamaan malam lailatul qadar
turunnya alquran pada malam lailatul qadar
Bahkan, Mujahid, Qotadah bersama para ulama yang lain berpendapat mengenai malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu apabila kita melakukan amalan shalat maupun yang lainnya ketika malam lailatul qadar maka semua amalan pada waktu itu lebih baik dari pada seribu bulan yang tidak terdapat lailatul qadarnya.
4- Semoga dengan adanya penjelasan mengenai doa yang dianjurkan oleh baginda Nabi SAW yang berbunyi “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni” yang memiliki arti: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku.
Mudah-mudahan dengan mengetahi tentang doa ketika malam lailatul qadar ini, kita semua bisa mengamalkannya dengan harapan kita mendapatkan ampunan dari Allah SWT dan mendapatkan juga kemuliaan dari malam lailatul qadar.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

1- Allah Subhanahu wa Ta'ala menceritakan bahwa Dia menurunkan Al-Qur'an di malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang penuh dengan keberkahan

إِنَّا أَنْزَلْناهُ فِي لَيْلَةٍ مُبارَكَةٍ

sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkati. (Ad-Dukhan: 3)

2- Yaitu Lailatul Qadar yang terletak di dalam bulan Ramadan.

شَهْرُ رَمَضانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan)Al-Qur’an. (Al-Baqarah: 185)

3- Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, mengagungkan kedudukan Lailatul Qadar yang dikhususkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai malam diturunkan-Nya Al-Qur'an di dalamnya.

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (Al-Qadar: 2-3)

Wednesday, May 6, 2020

AR-RAYYAN SURGANYA ORANG BERPUASA


ONE  DAY  ONE  HADITS
Kamis, 7 Mei 2020 / 14 Ramadhan 1441

Ar-Rayyan Disediakan Bagi Orang-Orang yang Berpuasa

عن سهل بن سعد عن النبي صلى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ (رواه البخاري، رقم  1763 ،  ومسلم، رقم 1947)

Dari Sahl bin Sa’ad, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,"Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa di hari kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya selain meraka. Lalu dikatakan, ‘Dimana orang-orang yang berpuasa?' Mereka pun bangkit, tidak ada seorang pun yang masuk kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk, (pintunya) ditutup dan tidak seorang pun masuk lagi." (HR. Bukhari, 1763. Muslim, 1947)

Pelajaran yang terdapatnya di dalam hadist :

1- Keutamaan bulan Ramadan banyak sekali, di antaranya Allah sediakan bagi orang-orang puasa pintu Ar-Rayyan.
2- Ar Rayyan secara bahasa berarti puas, segar dan tidak haus. Ar Rayyan ini adalah salah satu pintu di surga dari delapan pintu yang ada yang disediakan khusus bagi orang yang berpuasa.
3- Ketika mereka telah masuk, (pintunya) ditutup dan tidak seorang pun masuk lagi.
4- Balasan dari Allah sesuai dengan jenis amalan.
5- Dan juga menandakan bahwa siapa saja yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka akan diganti dengan yang lebih baik, sebagaimana disebutkan dalam hadits,

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً اتِّقَاءَ اللَّهِ جَلَّ وَعَزَّ إِلاَّ أَعْطَاكَ اللَّهُ خَيْراً مِنْهُ

“Jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘azza wa jalla, maka Allah akan mengganti padamu dengan yang lebih baik” (HR. Ahmad 5: 78, sanad hadits ini shahih kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).

Tema hadits yang berkaitan dengan Al qur'an :

- Bahwa sesungguhnya Allah telah menyediakan bagi mereka diantaranya orang yang berpuasa ampunan dari-Nya atas semua dosa mereka dan juga pahala yang besar, yaitu surga.

أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yang besar untuk mereka. (Al-Ahzab: 35)

Monday, May 4, 2020

BULAN DIKABULKANNYA DOA


ONE  DAY  ONE  HADITS
Senin, 4 Mei 2020 / 11 Ramadhan 1441

Orang yang Berpuasa Dikabulkannya Doa

عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قل رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
ثَلَاثٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِم حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ السَّحَابِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
“Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai dia berbuka, dan doa orang yang didzalimi, Allah angkat di atas awan pada hari kiamat.” [HR. At-Turmudzi dan, Thabrani)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Bulan Ramadhan adalah bulan orang berpuasa, sedangkan orang yang berpuasa doanya mustajab.
2- Allah SWT sendiri telah menganjurkan orang–orang yang sedang bepuasa untuk banyak berdo'a kepada-Nya karena Dia sangat dekat dengan para hamba-Nya yang sedang berpuasa.
3- Selain itu, Rasulullah saw telah menjelaskan bahwa doa orang yang sedang berpuasa itu tidak tertolak
"Tiga golongan yang tidak tertolak do'anya: Orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan do'a orang terzalimi."

Tema Hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

- Allah SWT sendiri telah menganjurkan orang–orang yang sedang bepuasa untuk banyak berdo'a kepada-Nya karena Dia sangat dekat dengan para hamba-Nya yang sedang berpuasa. Sebagaimana firman Allah:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ 

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Aku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.[Al Baqarah: 186]

Saturday, May 2, 2020

RAMADHAN BULAN KEDERMAWANAN DAN AL QURAN



ONE  DAY  ONE  HADITS
Ahad, 3 Mei 2020 / 10 Ramadhan 1441

Bulan Ramadhan Adalah Bulan Membaca Al-qur'an dan Sedekah.

عن ابن عباس رضي اللَّه عنه قال،
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فََرَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Dari ibnu Abas radhiyallahu anhu berkata,
"Sesungguhnya Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawaan beliau akan bertambah pada bulan Ramadhan ketika bertemu dengan Jibril. Beliau bertemu dengan Jibril setiap malam Ramadhan untuk mempelajari Al-Qur'an, dan  Rasulullah saw lebih dermawan dari angin yang bertiup kencang." (HR Bukhari).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat tepat untuk membaca Al-qur'an dan bersedekah, karena pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wata'ala
2- Rasulullah sallallahu alahi wasallam sendiri telah memberikan contoh yang baik, karena beliau paling banyak membaca  Al qur'an dan sedekahnya pada bulan Ramadhan.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

1- Di antara diwajibkan puasa di bulan Ramadhan sebagai peringatan atas diturukan Al qur'an

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang ba-til). Karena itu, barang siapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu; dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian. Hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur.[Al Baqoroh : 185]

2-  Yakni menyembunyikan kekayaannya karena takut diminta untuk berinfak, Allah Swt. telah berfirman:

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (Saba: 39)

3-  Apa pun yang telah kamu infakkan, maka Dia akan menggantikannya; dan apa pun yang kamu sedekahkan, maka Dialah yang akan membalas pahalanya.

إِنْ تُقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ

Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipatgandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. (At-Taghabun: 17)